Sabtu, 09 April 2016

NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA YANG STRATEGIS DALAM MEMBANGUN GENERASI MUDA SULAWESI-SELATAN (Sosiologi Kontemporer)


Penulis; Sam'un Mukramin
BAB I
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang
Keberagaman dalam budaya Indonesia tercermin pada bagian budaya-budaya lokal yang berkembang di masyarakat. Keragaman tersebut tidak saja terdapat secara internal, tetapi juga karena pengaruh-pengaruh yang membentuk suatu kebudayaan. Perkembangan budaya lokal di setiap daerah tentu memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan semangat nasionalisme, karena kesenian budaya lokal tersebut mengandung nilai-nilai sosial masyarakat. Namun dalam derasnya arus globalisasi, budaya lokal pada sisi lain mengalami kemajuan yang sangat pesat, tetapi di sisi lain juga mengakibatkan kerusakan dan pengkikisan budaya lokal yang luar biasa.
Generasi muda adalah harapan masa depan, calon pemimpin masa depan, oleh karena itu  di pundak generasi mudalah nasib suatu bangsa dipertaruhkan. Suatu bangsa apa bila generasi mudanya memiliki kualitas yang unggul dan semangat yang kuat untuk memajukan budaya daerah yang didasari dengan keimanan dan akhlak mulia, maka bangsa itu akan besar.
Berbicara mengenai tradisi khususnya di Sulawesi-Selatan, mungkin sampai saat ini bisa dikatakan masih menunjukkan adanya eksistensi walaupun seperti dikatakan di atas tidak menutup kemungkinan karena perubahan pandangan pada generasi saat ini dan yang akan datang beberapa tradisi akan semakin berkurang jika tidak dipelihara dengan baik. Misalnya saja salah satu tradisi yang telah lama di enkulturasikan dalam masyarakat Sulawesi-Selatan berupa ‘Siri’, namun karena adanya proses sosialisasi dan enkulturasi yang kurang baik tadi pada masyarakat tradisi ini mulai berkurang. Walaupun, disebagian tempat, keberadaan tradisi ini terus-menerus dilestarikan masyarakat sebagai salah satu dari kepribadian buadaya mereka. Salah satu kawasan yang terus-menerus melestarikan budaya Siri’ terdapat di daerah Gowa, Takalar, Jeneponto dan beberpa daerah lainnya yang ada di Sulawesi-Selatan. yang mana hal ini proses enkulturasinya untuk saat ini dirasakan mulai berkurang. Karena itu penting rasanya gejala-gejala ke arah penurunan tersebut untuk dicermati dan di sadari.
Maka sangat dibutuhkan kesadaran kolektif dari berbagai unsur pihak pemerintah dan masyarakat untuk menumbuhkan dan mengembalikan jati diri dan eksistensi budaya dalam kearifan lokal yang sudah mengalami perubahan dan pergeseran nilai.
Sehingga, berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka penulis mengangkat sebuah judul makalah, “Nilai-Nilai Sosial Budaya yang Strategis dalam Membangun Generasi Muda Sulawesi-Selatan”.

B.     Rumusan Masalah
Di makalah ini terdapat beberapa rumusan masalah. Diantaranya adalah:
Konsep budaya lokal?
1.      Bagaimanakah nilai-nilai sosial budaya yang strategis dalam membangun generasi muda sulawesi-selatan?
2.      Sejauh manakah peran nilai-nilai sosial budaya yang strategis dalam membagun generasi muda sulawesi-selatan?

C.     Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat dalam pelaksanaan tugas mata kuliah ilmu budaya dasar khususnya tentang pembahasan pengaruh budaya lokal terhadap perilaku generasi muda. Melalui makalah ini, penulis mencoba untuk memberikan pengetahuan mengenai budaya lokal dan generasi muda serta pengaruh budaya lokal terhadap generasi muda itu sendiri.


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Generasi Muda
Generasi muda sekarang ini menjadi bahan pembicaraan oleh semua kalangan masyarakat, karena generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang nantinya sebagai pemegang nasib bangsa ini, maka generasi mudalah yang menentukan semua apa yang dicita-citakan bangsa dan Negara ini.
Kata ”Generasi” sebagaimana sering diungkapkan dengan istilah “angkatan “seperti ; angkatan 66, angkatan 45, dan lain sebagainya. Pengertian generasi menurut Prof. Dr Sartono Kartadiharjo : “ditinjau dari dimensi waktu, semua yang ada pada lokasi sosial itu dapat dipandang sebagai generasi, sedangkan menurut Auguste Comte ( Pelopor sosiologi modern ) : “generasi adalah jangka waktu kehidupan sosial manusia yang didasarkan pada dorongan keterikatan pada pokok-pokok pikiran yang asasi”.

B.     Perlunya Nilai Budaya Lokal Pada Generasi Muda
Rasa bangga akan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal seharusnya mulai dipupuk sejak dini untuk menghindari krisis identitas dan jati diri generasi muda.
Nilai-nilai primordial tidak selalu berarti bersikap eksklusif dan memandang segala hal secara konservatif tanpa menerima nilai budaya lain. Berideologi lokal berarti menjadikan nilai-nilai lokal sebagai filter dalam menerima nilai budaya asing. Berkearifan lokal juga berarti bersikap terbuka dan terus menerima masukan dari budaya manapun dalam rangka memperkaya dan mengaktualisasikan nilai-nilai budaya lokal.
Pemuda yang telah mengenal dan mengadopsi nilai-nilai kearifan lokal sejak dini akan menggunakannya sebagai pisau analisis dalam membedah dan memisahkan unsur nilai dari unsur teknologi. Ia akan bisa menentukan mana hal yang perlu diadopsi dan mana yang perlu dintinggalkan. Ia akan selalu bersikap kritis dalam menyikapi setiap fenomena yang dihadapinya. Dengan identitas yang jelas, pemuda semacam ini tidak akan mudah mengekor dan ikut-ikutan mengadopsi nilai budaya lain. Sehingga, ia akan tetap menjadi manusia Indonesia modern berciri lokal.
Selain terjaminnya nasionalisme pemuda, identitas yang jelas juga akan memberikan rasa percaya diri kepada generasi muda untuk membawa dan memperkenalkan partikularitas yang melekat kuat pada tradisi bangsa dalam pergaulan internasional. Nantinya ciri khusus ini akan tersebar, dikenal dan dihargai sebagai bagian integral dari bangsa Indonesia. Dengan begitu, Indonesia akan punya kharisma dan nilai khusus yang bisa dibanggakan di mata dunia internasional.

C.     Peran Generasi Muda Terhadap Budaya Lokal
Generasi Muda memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan budaya daerah. Dalam konteks keberlanjutan budaya apabila Generasi Muda sudah tidak lagi peduli terhadap budaya daerahnya maka budaya tersebut akan mati. Namun jika generasi mudanya memilki kecintaan dan mau ikut serta dalam melestarikan budaya daerahnya budaya tersebut akan tetap ada disetiap generasi.
Generasi muda juga harus menjadi aktor terdepan dalam memajukan budaya daerah, sehingga budaya asing yang masuk yang  ke daerah  tidak merusak atau mematikan budaya daerah tersebut.
Besarnya pengaruh budaya asing terhadap budaya daerah ini yang membuat para generasi muda yang peduli terhadap budaya daerahnya harus bekerja keras dan memfilter setiap budaya yang masuk ke daerah. Jangan sampai generasi muda lengah dan bahkan mengikuti budaya budaya yang bertentangan dengan budaya daerahnya.
Setidaknya ada beberapa peran generasi muda dalam memajukan budaya daerah ,diantaranya :
1.      Memperkuat Aqidah
Aqidah merupakan pondasi dasar yang harus dimiliki oleh para generasi muda untuk meneruskan nilai budaya luhur bangsa Indonesia. Kuat dan tidaknya pondasi ini juga akan menetukan seberapa kuat character suatu bangsa.
Bila para generasi mudanya sudah tidak memiliki jati diri yang kuat maka budaya asing pun akan mudah dengan leluasanya menggeser budaya suatu daerah.dan sebaliknya jika suatu daerah memiliki jatidiri yang kuat maka akan sangat sulit budaya asing untuk bisa masuk, apalagi mengantikan buadaya daerah tersebut. Maka dari itu generasi muda seharusnya lebih menguatkan jatidiri dan kecintaanya pada suatu budaya yang akan mereka warisi nantinya.
2.      Meningkatkan Intelektualitas
Intelektualitas menjadi sesuatu yang di anggap penting karena melalui intelektualitas ini para generasi muda bisa menyelamatkan memajukan budaya daerah di mana mereka tinggal dan melalui intelektualitas ini akan lahir moral dan etika serta menjunjung tinggi nilai nilai suatu budaya.
Keluasan ilmu pengetahuan juga bisa dijadikan sebagai jalan untuk mebangun negeri ini, sehingga dengan keluasan ilmu tersebut para generasi muda bisa memberikan pemahaman dan pembelajaran kepada masyarakat dan menjadi pilter masuknya budaya asing ke daerah masing-masing.
3.      Kesadaran Strategis Melestarikan Nilai-Nilai Sosial Budaya Strategis dalam Membangun Generasi Muda
Sesungguhnya, “Melestarikan suatu budaya lebih sulit dari pada membuat budaya yang baru”, demikian ungkpan orang bijak. Tapi itulah kenyataanya saat ini yang terjadi kita lebih sulit mempelajari budaya daerah yang tak lain milik kita sendiri. Konsisi seperti ini bisa kita lihat begitu banyak anak muda kita yang lebih hapal lagu lagu barat ketimbang lagu daerah seperti lagu Ongkona Bone, Ininnawa sabbarae,  dan lain sebagainya, Nah disinilah peran penting para generasi muda untuk menyelamatkan serta melestarikan budaya daerah yang sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat saat ini.
Sejatinya, kesadaran untuk melestarikan budaya daerah ini idealnya memang harus dimulai dari para generasi muda, karena di pundaknyalah ada potensi besar yang perlu mendapat motivasi dari berbagai pihak
4.      Pengaruh Budaya Lokal Terhadap Generasi Muda
Dengan adanya budaya lokal di Indonesia, ternyata dapat mempengaruhi perilaku generasi muda. Diantaranya:
a)      Dapat membentuk suatu kecintaan pada generasi muda terhadap budayanya sendiri dan dari kencintaan budaya itu sendiri menjadi suatu cerminan perilaku atau tindakan dalam kehidupan sehari-seharinya.
b)      Sebagai pembekalan diri kepada setiap generasi muda untuk tidak meninggalkan unsur budaya yang ada di indonesia. Karena generasi muda pada saat ini hidup diera globalisasi dengan sudut pandang yang sangat berbeda dengan kehidupan generasi muda pada zaman dahulu sebelum era globalisasi.
c)      Membentuk kesadaran terhadap generasi muda kita supaya kebudayaan kita tidak punah dengan seiring perkembangan zaman pada saat ini dan perlu adanya penanaman cinta dan kasih sayang antar semua maysrakat indonesia dengan saling menghargai setiap kebudayaan dari setiap daerah yang ada.
d)      Lebih menghargai nilai budaya dan bahasa, nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan dan cinta tanah air yang dirasakan semakin kuat.

BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa budaya lokal sangat mempunyai peranan penting terhadap perilaku generasi muda. Dikarenakan para generasi muda inilah sebagai aset masa depan dan penerus bangsa. Sudah seharusnya jika para generasi muda menggali potensi dirinya dan berupaya untuk mengaktifkan lagi kebudayaan daerah yang sebagian besar sudah tergeserkan oleh nilai budaya asing yang secara nyata bertentangan dengan budaya dasar daerah kita.
Apabila suatu budaya lokal telah melekat pada diri generasi muda, dipastikan para generasi muda akan lebih mencintai budaya yang ada di indonesia dengan penuh rasa tanggung jawab karena semua masyarakat indonesia mempunyai peranan penting dalam memajukan suatu unsur kebudayaan yang ada di indonesia

B.     Saran
Hendaknya para generasi muda membentuk suatu badan untuk pembudidayaan keaneka ragaman suatu budaya yang terkandung dalam norma-norma kehidupan yang terjadi pada masyarakat indonesia sehingga melekatlah dalam diri seseorang tersebut untuk selalu melestarikan budaya yang ada pada negara indonesia, sehingga atitude norma-norma kehidupan manusia dalam bertingkah laku tidak dipandang sebelah mata oleh negara lain.
Selain itu para generasi muda harus terus berkarya ditengah-tengah kemajuan teknologi pada zaman sekarang dengan tidak meninggalkan sedikitpun nilai-nilai yang terkandung dalam suatu unsur kebudayaan sehingga kebudayaan yang ada di indonesia terus berkembang ditengah-tengah kemajuan teknologi.

DAFTAR PUSTAKA


Dadang, Hawari. 1997. Al-Quran : Ilmu Kesehatan Jiwa dan Jiwa. Yogyakarta. PT. Dana Bhakti Prima Yasa.

Elisabeth Guthrie, M. D. dan Kathy Mathews. 2003. Anak Sempurna atau Anak Bahagia: Dilema Orangtua Modern, /alih bahasa Ida Sitompul. Bandung. Mizan.

Ensiklopedia Ilmu-ilmu Sosial. 2000. Artikel, oleh Adam Kuper & Jessica Kuper, alih bahasa Haris Munandar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Hammudah Abd al-Athi. 1984. The Family Structure in Islam (Keluarga Muslim, alih bahasa Anshari Thayyib. Surabaya. PT. Bina Ilmu.


http://arifinhakam.wordpress.com/karya-tulis-usaha-menciptakan-generasi-muda-yang-tangguh/



http://forbetterindonesia.wordpress.com/2011/11/18/transformasi-nilai-nilai-kearifan-lokal-bagi-pembangunan-mental-generasi-muda/

http://jasapembuatanweb.co.id/artikel-ilmiah/pengertian-generasi-muda

http://ariflrahman.blogspot.com/2013/06/pengaruh-budaya-lokal-terhadap-generasi.html. Diakses. Selasa, 11 Juni 2013

Koentjaraningrat. 2010. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Sholehuddin. 2010. Pluralisme Agama dan Toleransi. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional.

Shalih, Syaikh. 2002. Harga Diri dan Kehormatan Rumah Tangga Muslim. Solo: At-Tibyan.

Tidak ada komentar: