Sabtu, 09 April 2016

INTEGRITAS KESADARAN PENDIDIKAN




Nama                           : Sam’un Mukramin
Tempat/Tgl.Lahir         : Lambai 16 Juni 1988
Alamat                                     : Jl. Pa’bentengan No.31 Makassar
Pekerjaan                     : Aktivis Dakwah Kampus Unismuh Makassar
No. Hp/E-mail             : 081 241 429 241/ sam_un88@yahoo.co.id



INTEGRITAS KESADARAN PENDIDIKAN

Indonesia saat ini mengalami peningkatan peran dalam kanca peningkatan mutu sumber daya manusia era globalisasi dan modernisasi, sehingga tuntutan kualitas sumber daya manusia dalam menyelesaikan problematika kemanusiaan (kerakyatan) dan seluruh aspek kehidupan sangat dibutuhkan. Dengan demikian, sinergitas antara pemerintah dan masyarakat dalam peningkatan mutu tersebut merupakan penentu eksistensi dari sebuah keberadaan suatu negara terkhusus negara tercinta Indonesia. Perubahan sosial yang terjadi mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, menunjukkan bahwa manusia secara sadar senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan ke arah yang lebih baik, dengan berbagai tuntutan kehidupan demikian, pada dasarnya pendidikan merupakan hal terpenting dan utama dalam kehidupan masyarakat. Manusia sebagai titik sentral dan penentu kualitas dalam pembentukan kepribadian dan pembangunan sumber daya manusia dan alam, tentu dibutuhkan regulasi mendalam untuk menjalangkannya. Oleh sebab itu, peran serta warga negara terhadap pemerintah dalam hal ini negaranya adalah memanfaatkan segala potensi dan keahlian warga negaranya dan berkesempatan untuk menunjukkan eksistensi diri dalam menuai keberhasilan dalam segala hal dan berusaha semaksimal mungkin untuk senantiasa melakukan perbaikan-perbaikan baik pada persoalan skala ideal (system) skala praksis (tehcnik)  di lapangan sesuai dengan bidang atau keahlian yang dimiliki.
Sebagai warga negara Indonesia yang sadar akan arti pentingnya pendidikan menuju peningkatan kualitas sumber daya manusia, senantiasa berpikir dan bertindak untuk meningkatkan mutu pribadi demi agama, bangsa dan negara. Sehingga tidak berhenti untuk berjuang khususnya di meja perkuliahan dan mengaplikasikan segala potensi pengetahuan yang dimiliki untuk mewujudkan masyarakat madani, cerdas dan inovatif dalam rangka menjadi bangsa dan negara yang berdaulat, bertangung jawab, mandiri dan siap bersaing dengan negara-negara lain. Perlu kiranya senantiasa melakukan pengayaan dan terobosan baru (inovasi) yang mengarahkan pendidikan elaborasi dengan kemampuan teori-teori sosial yang mengarah kepada sebuah kebijakan tindakan dan tidak hanya melihat satu sisi untuk bersaing dengan negara-negara lain saja, melaingkan pembentukan kaedah-kaedah sistem pendidikan yang sesuai dengan tingkat kebutuhan masyarakat dan bersifat holistik dan inheren sehingga tidak terjadi culture shock dan culture lag dalam menjalankan sistem dunia pendidikan.
Menyadari bahwa dalam upaya membangun sebuah integritas dan solidaritas bangsa dan negara dalam peningkatan sumber daya manusia, khususnya dalam dunia pendidikan merupakan suatu hal yang tidak semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan kerja keras, waktu yang tidak sedikit dan keuletan yang konsisten, maka dari itu melihat usia yang masih relatif muda baik dari segi umur maupun pengetahuan maka perlu untuk ikut berpartisipasi dalam dunia pendidikan formal untuk memperoleh pengetahuan, gelar atau legalitas agar mendapatkan pengakaun secara formalitas dan bersifat yuridis dalam mewujudkan peningkatan kualitas diri dan pemberdayaan generasi mendatang. Inilah yang kemudian menjadi sebuah niatan awal dan niatan besar untuk menjadikan pendidikan di Indonesia ini menjadi lebih baik khusunya dalam dunia pendidikan formal maupun pendidikan nonformal.
Selanjutnya bahwa, ada beberapa tanggung jawab moral pribadi yang melekat pada diri setiap warga negara terhadap agama, bangsa dan negaranya yang tidak akan bisa hilang dari kehidupan seseorang, yaitu senantiasa berjuang melalui 3 hal; a) berpikir dalam hal ini meningkatkan intelektualitas (IQ) pribadi dengan belajar sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah dan sampai keliang lahat, b) mengaplikasikan ilmu pengetahuan (mewariskan) dalam hal ini, mengajarkan ilmu pengetahuan (EQ) yang diperoleh atau dimiliki kepada generasi bangsa dan negara, intinya adalah pengajaran berangkat dari proses belajar yang tidak ada mengajar tanpa belajar dan c) adalah membingkai ilmu pengetahuan dan proses pewarisan kepada generasi melalui tindakan spritual (SQ) sebagai tanggung jawab kepada tuhan yang maha kuasa, bangsa dan negara.

Tidak ada komentar: